Kamis, 27 September 2012

Latar belakang pengontrolan

Sebelum pengontrolan mesin-mesin di Industri yang serba otomatis ini diketemukan penggu­naan pengontrolan dimulai dengan yang paling sederhana misalnya pengontrolan untuk mengambil air dari dalam sumur. Orang yang mengambil air bertindak sebagai operator sekaligus tenaga penggerak. 

Mengambil air yang banyak dengan alat semacam ini tentu saja memerlukan waktu lama dan tenaga yang cukup besar. 

Perkembangan selanjutnya ada1ah penggu­naan pompa air. Dengan pompa air, orang da­pat mengambil air yang banyak dalam waktu yang tidak lama dan tenaga yang dikeluarkan tidak begitu banyak. Pengungkit yang terda­pat pada pompa air merupakan alat kontrol. Dengan alat pengungkit itulah orang dapat memompa air keluar dengan jalan menekan pengungkit ke atas ke bawah. 

Langkah selanjutnya dengan menggunakan mesin pompa air yang digerakkan oleh motor listrik. Untuk menyambungkan sumber daya listrik kepada motor digunakan sakelar. Sake­lar berguna untuk menjalankan dan meng­hentlkan motor pompa air, sehingga dalam hal ini sakelarpun merupakan alat pengontrol. 

Dengan motor pompa air, orang dapat mengambil air sesual dengan kebutuhan dalam waktu yang relatif slngkat dan tenaga yang relatif sedikit. Sistem pengontrolan ini ter­masuk sistem pengontrolan terbuka, karena untuk menjalankan dan menghentikan motor pompa air Itu maslh memerlukan tenaga operator. 

Kegiatan pengontrolan terhadap bekerjanya motor listrik senantiasa berkembang, terutama setelah diperkenalkannya sakelar magnet atau kontaktor magnet, relay pengatur, tombol te­kan, dan sakelar pelampung. 

Dengan adanya peralatan kontrol tersebut di atas, maka pengontrolan motor pompa air dapat dibuat semi otomatis dan otomatis de­ngan istilah lain disebut sistem pengontrolan tertutup. Pengontrolan otomatis jika untuk menjalankan dan rñenghentikan motor pompa air tersebut, tidak lagi diperlukan tenaga ma­nusia sebagai operator. Apabila permukaan air di dalam bak atau tangki sudah penuh, maka motor pompa air berhenti dan sebaliknya apa­bila permukaan air di dalam bak atau tangki telah berkurang motor pompa air bekerja kern-ball. Begitu kembali motor listrik akan bekerja dan berhenti secara berulang-ulang sesuai derigan keadaan tinggi rendahnya permukaan air di dalam bak atau tangki. 

Walaupun tingkat otomatis di bidang pe­ngontrolan mesin-mesin di industri sudah sedernlklanmajunya, tetapi pada awal pengon­trolan tersebut dioperasikan, maslh tetap diperlukan tenaga operator untuk pemberilan tenaga listriknya. 

Munculnya komponen elektronika seperti Silicon Control Reactifler (SCR), diac, triac, rangkaian logika (Digital Integrated Circuit, dan Microprossesor telah melahirkan pula peralatan kontrol seperti sistem pengaturan (Servo System). Programmabel Logic Control (PLC) dan micro computer. Dengan peralatan kontrol ini lebih memungkinkan dilakukan proses pengon­trolan mesin-mesin yang sangat kompleks, disertai efisiensi dan efektivitas yang tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar