Kamis, 27 September 2012

Tinjauan Umum Kontrol


Kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, mengakibatkan Industri sebagai produsen tidak menggunakan cara tradisional lagi karena dianggap tidak efisien dan tidak efektif. Sekarang ini industri memanfaatkan mesin­ mesin tenaga listrik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya. 

Ditinjau dari segi pengoperasiannya, alat kontrol dibagi menjadi tiga macam: 
  1. mesin yang dikontrol dengan tangan, 
  2. mesin yang dikontrol dengan Sakelar Mag­net, 
  3. mesin yang dikontrol dengan cara Elektro­nika.

1. Mesin yang dikontrol dengan tangan


Mesin yang dikontrol dengan tangan (Manual Control) adalah mesin yang pengoperasiannya dikontrol secara langsung dengan tangan. 

Untuk menjalankan dan menghentikan mesin tersebut digunakan sakelar tuas dan starter tangan yang dlletakkan dl dekat mesin. 

Gambar  blok diagram mesin yang dikontrol dengan tangan 
Starter tangan dihubungkan langsung dengan jala-jala arus bolak-balik dan disebut star­ter tangan arus bolak-balik dengan tegangan penuh. Mesin-mesin yang dihubungkan lang­sung umumnya mempunyai daya yang relatif kecil. Untuk melindungi mesin terhadap ada­nya gangguan hubungan singkat digunakan pengaman lebur (sekring). Idealnya mesin ini juga harus dilindungi terhadap adanya beban lebih yaitu dengan menggunakan relay suhu arus lebih (Thermal Overcurrent Relay = TOR). 


Beberapa kegunaan pemakaian starter ta­ngan adalah untuk menjalankan mesin gerga­ji, mesin press, mesin bubut, dan mesin bor. Starter tangan yang digunakan adalah starter tangan yang dilengkapi dengan relay suhu arus lebih. Diagram rangkaian, bentuk, dan cara kerja starter tangan akan dibahas lebih terinci pada posting  yang lain.

2. Mesin yang dikontrol dengan sakelar magnet 

Mesin yang dikontrol dengan sakelar magnet (kontaktor magnet) adalah mesin yang peng­operasiannya dikontrol secara langsung dengan sakelar magnet. Pengontrolan mesin ini meru­pakan perbaikan dari pengontrolan mesin de­ngan menggunakan starter tangan, karena da­pat memberikan keleluasaan kepada operator untuk merencanakan sistem pengontrolannya, baik secara otomatis maupun non otomatis. 

Komponen pokok sistem pengontrolan mesin secara non otomatis, semi otomatis, dan otoma­tis terdirl atas sakelar magnet (kontaktor magnet), sekring, relay suhu arus lebih, dan tombol tekan start- stop. Kecuali itu untuk pengontrol­an semi otomatis masih diperlukan lagi alat bantu kontrol seperti sakelar mini (micro switch), sakelar batas (limit switch), sakelar thermis (thermo switch), sakelar penunda waktu, dan sakelar pelampung (float switch). 

3. Mesin yang dikontrol secara elektronika 

Mesin yang dikontrol secara elektronika adalah mesin yang pengoperasiannya dikontrol dengan komponen-komponen elektronika. Sistem ini menggunakan kontaktor magnet dan relay. 

Pemakalan komponen-komponen elektronika sebagai alat kontrol ternyata lebih mengun­tungkan apabila dibandingkan dengan alat kontrol lainnya. Keuntungannya adalah: 
  1. pemakaian daya listrik pada rangkalan kon­trol elektronika jauh lebih kecil, 
  2. tidak memerlukan tempat yang besar, ka­rena ukurannya relatli kecil, 
  3. kepekaan/sensitifitas kerjanya lebih tinggi, cepat, dan teliti. 
Kesimpulannya, mesin-mesin yang dikon­trol secara elektronika, memerlukan kompo­nen-komponen elektronika dalam melakukan operasi-operasi tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar